Memiliki luas 50 Hektar
Keberadaan berasal dari hutan mangrove ini sebetulnya situs slot gacor 2024 berada di desa Sonsilo. Itulah mengapa selanjutnya kawasan wisata ini termasuk diberi nama Sonsilo. Desa Sonsilo ini sebetulnya miliki 2 objek wisata menarik yang mampu dikunjungi yakni air terjun dan termasuk hutan mangrove ini. Luas berasal dari hutan bakau yang tersedia di desa Sonsilo ini diperkirakan seluas 50 hektar.
Proses pembangunan kawasan wisata ini sebetulnya sudah berjalan sejak th. 2018 yang di awali bersama dengan pembangunan jembatan. Panjang berasal dari jembatan yang dibuat terhadap pas itu yakni 1125 meter yang di dukung bersama dengan dana berasal dari APBD desa. Setelah jembatan berikut selesai di bangun, pemerintan Sunsilo menyerahkan pengelolaan wisatanya terhadap Badan Pengelola Bumdes.
Setelah mengalami perombakan dan pembangunan, selanjutnya kawasan Wisata Mangrove Sonsilo Minahasa Utara ini diakses terhadap tanggal 24 Januari 2020. Hanya di dalam pas 2 bulan, kawasan wisata ini sudah mampu menarik 3.200 wisatawan yang datang berasal dari di dalam dan luar negeri. Dalam pengelolaan tersebut, tempat wisata alam ini mampu menghasilkan pendapatan sampai Rp 17 juta.
Dikelilingi Lautan
Ketika berkata perihal hutan mangrove pasti lokasinya joker gaming tidak jauh jauh berasal dari lautan. Hal ini termasuk ditemukan terhadap kawasan wisata yang satu ini. Pengunjung yang datang dapat mampu menikmati keindahan alam luar biasa bersama dengan dikelilingi lautan dan panorama eksotis. Siapa saja yang datang ke tempat Wisata Mangrove Sonsilo ini pastinya dapat menjadi betah dan tidak menghendaki pulang.
Berjalan menyusuri hutan bakau ini sebetulnya terlampau menyenangkan. Apalagi jembatannya termasuk dipenuhi bersama dengan balon warna warni dan mural yang tersedia di sepanjang perjalanan. Bisa dikatakan bahwa kawasan wisata bakau ini tetap terlampau asri dan alami. Banyak kesibukan yang mampu dilakukan disaat berada di kawasan wisata mangrove Sulawesi Utara ini.
Bersih dan terawat
Kawasan hutan mangrove ini sudah dulu ditutup karena adanya pandemi covid-19. Naun pas ini, kawasan wisata indah ini sudah mampu dikunjungi kembali. Hal yang menjadi kekuatan tarik di kawasan wisata ini yakni lokasinya terlampau bersih dan terawat. Bahkan penerapan CHSE sudah mampu ditemukan sejak memasuki kawasan pintu masuk wisata